Sastra klasik Bugis-Makassar adalah suatu karya sastra yang ditandai oleh lokalitas pengarangnya. Karya sastra klasik yang di maksud adalah mitos, lagenda, dongeng, mantera, perjanjian adat, undang-undang, surat perjanjian dan naskah-naskah tentang budaya dan agama yang ada dalam komunitas Bugis.
Sebelum Islam masuk di Sulawesi Selatan, karya satra Bugis masih diwarnai oleh pemahaman tentang ilmu-ilmu mistik. Kepercayaan terhadap toriolo (nenek moyang) yang tercermin pada adat kebiasaan sehari-hari seperti kelahiran anak, kematian, pernikahan, pengobatan penyakit, mamasuki hutan, masa panen sawah, turun ke laut, turun ke sungai, masuk rumah baru, pergi merantau dan menuju medan perang. Tari-tarian yang diiringi musik dan mantra yang dilagukan dengan irama yang mengikuti pola kepercayaan lama menunjukkan tentang pemahaman ilmu mistik. Mantra tersebut merupakan hasil perenungan dan imajinasi yang tersusun dari kata dan kalimat yang berbentuk puisi dan dipercaya memiliki kekuatan mistik. Mantra pada era modern digolongkan sebagai bentuk sastra klasik.
Buku SASTRA KLASIK BUGIS MAKASSAR membahas tentang periode sastra Bugis Makassar klasik, Tokoh-tokoh sastra klasik Bugis Makassar, Jenis-jenis Sastra Bugis Klasik, karya sastra Bugis-Makassar klasik dan bicara attoriolong dan pau kotika.
Periode Sastra KLasik Bugis-Makassar
- Zaman Lagaligo
- Zaman To Manurung
- Zaman Kerajaan
- Zaman penjajahan
- Zaman Pra Kemerdekaan
- La Galigo
- Raja Ali Haji
- Daeng Pamatte
- Kajao La Liddong
- Puang Ri Maggalatung
- Syekh Yusuf Al-Makassary AL-Banteny
- La Temmassongek To Appawelling
- Al-Barazanji
- Sastra Legenda
- Sastra Sejarah
- Sastra Bugis-Melayu
- Sastra Hukum
- Sastra Biografi
- Pappaseng To Matoa
- Pau-pau ri Kadong
- Sastra Lagenda
- Sastra Sejarah
- Sastra Islam
- Bicara attoriolong
- Pau kotika
- Surek nasihat Nabi Muhammad SAW
- Puisi klasik Bugis (meminang)