Showing posts with label Karaeng Bontomarannu. Show all posts
Showing posts with label Karaeng Bontomarannu. Show all posts

May 24, 2022

PERANAN KARAENG GALESONG DALAM MEMBANTU PERJUANGAN TRUNOJOYO

Banyak yang mengira bahwa setelah Perjanjian Bungaya ditandatangani, Kerajaan Gowa mungkin sudah bertekuk lutut dan Belanda sudah menguasai Kerajaan Gowa. Dugaan serupa itu tidak tepat. “Penandatanganan Perjanjian Bungaya tidak identik dengan kekalahan raja dan rakyat Gowa secara total" (Pananrangi Hamid, 1990:147). Hal ini terbukti dengan berkobarnya kembali pertempuran antara Belanda untuk pasukan Gowa dengan pasukan mempertahankan Benteng Sombaopu.

Setelah melalui pertempuran yang sengit, barulah pada tanggal 24 Juni 1669 seluruh Benteng Sombaopu dapat direbut dan dikuasai oleh Belanda. Sebagai akibatnya, maka pada tanggal 29 Juni 1669 Sultan Hasanuddin mengundurkan diri dari tahta Kerajaan Gowa dan digantikan oleh puteranya yakni Sultan Amir Hamzah yang baru berusia 13 tahun.

Pembesar Kerajaan Gowa lainnya ada yang meninggalkan tanah tumpah darahnya untuk meneruskan perjuangannya di luar Sulawesi Selatan. Di antara mereka adalah Karaeng Bontomarannu dan Karaeng Galesong. Awal kerjasama Karaeng Galesong dengan Trunojoyo (Raja Madura) pada bulan Februari 1674, telah mencapai persepakatan untuk bersama-sama melawan kekuasaan Mataram dan Komponi. 

Buku PERANAN KARAENG GALESONG DALAM MEMBANTU PERJUANGAN TRUNOJOYO merupakan hasil penelitian yang mengungkapkan latar belakang kerjasama Karaeng Galesong dengan Trunojoyo karena keduanya memiliki tujuan yang sama yakni menentang kekuasaan mutlak dan penjajahan Belanda. Peranan Karaeng Galesong dalam membantu perjuangan Trunojoyo adalah sebagai pemimpin pasukan yang ikut mengatur siasat perang. Dengan gagalnya cita-cita perjuangan Trunojoyo dan Karaeng Galesong, membawa pengaruh positif bagi Belanda dan sebaliknya pengaruh negatif bagi Kerajaan Mataram, sedangkan bagi Kerajaan Gowa, pengaruh tidak langsung. 

Peran Karaeng Galesong membantu perjuangan Trunojoyo, terbukti dengan direbutnya daerah-daerah pesisir Jawa Timur dan Jawa Tengah, serta berjuang sampai akhir hayatnya. Sehingga sepatutnyalah apabila Badan Pembina Pahlawan Nasional mengangkat 1 Maninrori Karaeng Galesong sebagai Pahlawan Nasional. Buku ini merupakan salah satu koleksi Layanan Deposit, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan yang berlokasi jalan Sultan Alauddin Km. 7 Tala'salapang-Makassar.


PERANAN KARAENG GALESONG DALAM MEMBANTU PERJUANGAN TRUNOJOYO
Penulis: Hj. Hawani
Editor: Abdul Jalil Mattewakkang
Penerbit: PT. Media Pena Patorani
Tempat Terbit: Galesong
Tahun Terbit: 2019
ISBN: 978-623-92206-1-7